Minggu, 11 September 2011

SHOK DAN PERDARAHAN


PATHOFISIOLOGI

Gangguan                                  Perfusi organ
Sirkulasi                                                  dan
                                                                       Oksigenasi jaringan
                                                                       tidak adekuat
                                                                       Tanda klinis shock 

DEFINISI SHOCK

Keadaan dimana terjadi gangguan
perfusi organ dan oksigenasi
jaringan akibat adanya
gangguan sirkulasi


MACAM-MACAM SHOCK
  1. Shock Hipovolemik
                Hemoragik dan non hemoragik
  1. Shock Kardiogenik
  2. Shock Neurogenik
  3. Shock pada Tension Pneumothorak

MENGENAL SHOCK (DIAGNOSIS)
*      Gangguan perfusi organ dan oksigenasi
     jaringan :
v   Kulit dingin
v   Urine berkurang
v   Kesadaran menurun
v   Tekanan darah turun, nadi meningkat

SUMBER PERDARAHAN
u Perdarahan intrakranial
u  Perdarahan Intra Abdominal
u  Perdarahan Retroperitoneal
u  Hemothorax Masif
u  Femur / Cruris
u  Rongga dada
u  Rongga perut
u  Pelvis
u  Patah tulang panjang

DIAGNOSIS
u Trauma
u Takhikardi                                           SHOCK
u Kulit dingin

DERAJAT SHOCK (HEMORAGIK)
  • Derajat  I  : darah hilang < 15 % EBV
  • Derajat II  : darah hilang 15 – 30 %  EBV
  • Derajat III : darah hilang 30 – 45 % EBV
  • Derajat IV : darah hilang > 45 % EBV
  • EBV : Effective Blood Volume
                                                =  70 – 100 cc/kgBB

KLASIFIKASI

K I
K  II
K III
K  IV
Darah hilang/cc
Darah hilang/% BV
Nadi
TD
Pulse Pressure
Respirasi
Prod. Urin cc/jam
Kesadaran
Cairan pengganti
< 750
< 15
< 100
N
N
é
14 – 20
> 30
Agak gelisah
Kristaloid
750-1500
15 – 30
> 100
N
ê
ê
20 – 30
20 – 30
Gelisah
Kristaloid
1500-2000
30 – 40
> 120
ê
ê
ê
30 – 40
5 – 15
Gelisah & bingung
Kristaloid
> 2000
> 40
> 140
ê
ê
ê
> 35
-
Bingung & letargik
Darah

PENGELOLAAN SHOCK
u A = Airway                + Cervical Control
u B = Breathing           + Oxigenation
u C = Circulating      + Hemoraghie control
u D = Disability
u E = Exposure
                 - NGT, kateter
SIRKULASI
u Akses Vena :
        Vena perifer
        Vena sectic (venous cutdown)
                                                      Intra oseus < 6 tahun
        Vena sentral
u Cairan :
        Ringer Laktat / NaCl 0,9 %
        1-2 liter (20 cc/kgBB)
RESPON TERHADAP RESUSITASI CAIRAN (RL 2000 cc/ 20-40 kg/BB, 10-15 mnt)

Respon Cepat
Respon transfusi
Respon negatif
Tanda Vital
Darah hilang
Kebutuhan cairan tambahan
Transfusi
Operasi
Kembali N
10-20 %
Jarang
Jarang
Mungkin
Perbaikan sementara
20-40 %
Berlangsung
Sering
Sering perlu
Mungkin sekali
Tetap buruk
> 40 %
Sering
Segera
Sangat mungkin

Respon Cepat
Respon transfusi
Respon negatif
Tanda Vital
Darah hilang
Kebutuhan cairan tambahan
Transfusi
Operasi
Kembali N
10-20 %
Jarang
Jarang
Mungkin
Perbaikan sementara
20-40 %
Berlangsung
Sering
Sering perlu
Mungkin sekali
Tetap buruk
> 40 %
Sering
Segera
Sangat mungkin

RESUSITASI CAIRAN

u Intravenous line : 2 jalur
        Ambil sampel darah
        Anak : intraoseus
                Cairan : RL / NaCl 0,9 %
        20 – 40 cc/kgBB
u Kecepatan pemberian : guyur
u Transfusi :
        Derajat 2  è Mungkin
        Derajat 3 è Pasti
        Derajat 4 è Mutlak, harus 


MENILAI KEBERHASILAN RESUSITASI
u Otak è kesadaran
u   Jantung è akral hangat
u   Ginjal è produksi urine :
                   ½ s/d 2 cc/kgBB/jam


PROGNOSIS
u Kecepatan dan kualitas PPGD
u Jenis trauma
u Keberhasilan menghentikan perdarahan
u Fungsi organ vital :
        Usia
        Kesadaran sebelumnya
        Penyakit lain
        Lamanya shock

CARA MENGAMBIL VIDEO KLIP

Apakah Anda ingin mengambil gambar diam seorang pemain sepakbola ketika sedang melakukan tendangan salto, atau ketika sedang meliuk-liuk menggocek bola? Apakah Anda ingin mengambil gambar diam dari sebuah obyek bergerak? Jika Anda melakukannya dengan kamera gambar diam, pastikan Anda mengeset kamera tersebut pada mode multishot. Dengan mode tersebut, kamera gambar akan mengambil image sequence, yakni beberapa kali jepretan sekaligus. Anda tinggal memilih gambar mana yang betul-betul Anda inginkan, dan menghapus gambar-gambar lainnya yang tidak Anda inginkan.
Namun masih ada cara lain untuk mengambil gambar diam dari sebuah obyek bergerak, yaitu dengan mengambilnya dari rekaman video. Dengan demikian, yang pertama-tama harus Anda lakukan adalah mengambil rekaman video dari peristiwa yang ingin Anda abadikan. Untuk mendapatkan hasil yang bagus, setidak-tidaknya gunakanlah camcorder. Jika Anda merekam hanya dengan kamera digital biasa yang rata-rata berukuran 7 hingga 8 megapixel, bisa dipastikan gambar yang terambil dari video nantinya tidak akan cukup bagus karena ukuran videonya terlalu kecil. Kecuali jika Anda hanya menginginkan gambar diam yang ukurannya juga kecil.
Sebuah video pada dasarnya adalah kumpulan dari puluhan, ratusan, hingga ribuan frame. Setiap frame sendiri dibentuk oleh 2 buah field. Proses penyatuan dua buah field tersebut menjadi satu frame disebut sebagai interlace. Masalah akan timbul ketika kita hendak mengambil gambar diam (still image) dari sebuah video. Jika sebuah frame berupa gambar diam, maka interlace akan menguatkan ketajaman gambar tersebut. Namun jika gambarnya bergerak, interlace justru akan menghasilkan gambar yang agak buram. Untuk bisa mengambil gambar yang jelas, terlebih dulu harus dilakukan proses deinterlace.
Proses deinterlace sendiri bisa dilakukan dengan berbagai macam metode. Tugas kita ketika hendak melakukan deinterlace adalah menentukan metode yang paling pas, atau dengan kata lain: yang akan memberikan hasil terbaik. Beberapa aplikasi video editor biasanya telah menyediakan fitur deintarlace. Beberapa yang lainnya menyediakannya dalam bentuk plugin.
Sekarang, saya akan menjelaskan bagaimana cara mengambil gambar diam dari sebuah video. Pertama-tama, Anda bisa menggunakan metode screenshot, yakni dengan memanfaatkan tombol print screen keyboard Anda. Untuk metode ini, kita cukup memakai Windows Media Player (WMP). Jika Anda memutar video pada WMP, lalu melakukan print screen, hasilnya pasti hanya berupa bidang hitam (tidak ada gambarnya). Agar kita benar-benar bisa menangkap hasil print screen, lakukan sedikit perubahan setting pada WMP Anda. Bukalah WMP di komputer Anda, lalu masuklah ke Tools –> Options –> Performance. Lalu klik tombol Advanced. Pada jendela yang terbuka, dibawah judul ‘Video Acceleration’, hilangkan tanda centang pada opsi ‘Use overlays’.

Jika ini telah Anda lakukan, selanjutnya Anda tinggal memutar berkas video Anda. Pilih tampilan full screen, lalu pada momen yang Anda inginkan, tekan tombol print screen. Untuk mengambil hasil print screen tersebut, Anda tinggal membuka aplikasi editor gambar Anda lalu paste, maka gambar hasil print screen telah siap di hadapan Anda.
Untuk mempermudah pengambilan gambar pada momen yang lebih tepat ketika video sedang berjalan, Anda bisa mengeset Play Speed pada WMP menjadi lebih lambat (ada pada menu Play –> Play Speed).
Selanjutnya, saya akan menjelaskan bagaimana cara mengambil gambar diam dari video dengan menggunakan Windows Movie Maker (WMM). Pertama-tama, importlah berkas video Anda ke WMM. Jika sudah, sorotlah berkas tersebut, maka video Anda akan ditampilkan pada jendela sebelah kanan atas. Pada jendela tersebut, geserlah slider sampai pada posisi video yang Anda ingin ambil gambarnya. Selanjutnya pilihlah Tools –> Take Picture from Preview.
Cara lainnya adalah dengan men-drag and drop berkas Anda ke timeline (jendela sebelah bawah). Pada timeline tersebut terdapat garis vertikal berwarna biru. Geserlah garis biru tersebut sambil melihat pergeseran posisi video Anda pada jendela kanan atas. Pada posisi yang Anda inginkan, lakukan hal yang sama dengan cara sebelumnya, yaitu pilih Tools –> Take Picture from Preview. Ingat, garis yang Anda geser adalah garis biru, bukan garis merah. Dan perlu dipertimbangkan, cara yang ini (yakni dengan drag and drop terlebih dulu ke timeline) konon akan sedikit menurunkan kualitas gambar yang terambil
Next, saya akan menjelaskan cara ketiga untuk mengambil gambar diam dari sebuah video, yakni dengan menggunakan aplikasi open-source VirtualDub. Setelah Anda membuka aplikasi tersebut, bukalah berkas video Anda (File –> Open video file). Yang akan Anda lakukan adalah mengambil image sequence (beberapa segmen gambar diam). Untuk itu, pertama-tama tetapkan batas awal dari image sequence (Edit –> Set selection start), lalu tetapkan batas akhirnya (Edit –> Set selection end). Jika sudah, sekarang Anda tinggal pilih File –> Export –> Image Sequence). Beres, sekarang Anda telah mendapatkan beberapa gambar diam. Anda tinggal memilih gambar diam yang benar-benar Anda inginkan, dan menghapus yang lainnya. Untuk menghilangkan selection yang telah Anda buat pada video, pilih saja Edit –> Clear selection. Dan untuk menutup berkas video Anda, cukup pilih File –> Close video file.
Untuk hasil yang lebih optimal, Anda bisa mengaktifkan fitur Deinterlace. Caranya, pilih Video –> Filters. Pada jendela yang muncul, tekan tombol Add. Lalu pilihlah Deinterlace, dan terakhir tekan tombol OK. VirtualDub sejak awal telah menyediakan fitur Deinterlace. Namun Anda juga bisa menambahkan plugin Deinterlace yang lainnya pada VirtualDub. Caranya mudah saja, download plugin tersebut, lalu masukkan ke folder ‘plugins’. Diantara plugin deinterlace yang bisa Anda tambahkan adalah DeinterlaceSmooth dan Alpary Deinterlace.
Cara yang keempat, Anda bisa menggunakan Ulead Video Studio. Caranya sangat mudah, buka saja berkas video Anda pada aplikasi tersebut (jika belum berbentuk digital berarti Anda harus meng-capture video Anda terlebih dahulu). Setelah video Anda terbuka dan tampil pada jendela yang ada, pilih EDIT. Lalu geserlah slider yang ada dibawah tampilan video Anda, sampai ke posisi yang Anda inginkan. Selanjutnya dari opsi-opsi yang ada pada EDIT, pilih saja Save as Still Image. Selesai sudah!
Terakhir, saya akan menjelaskan pula bagaimana melakukannnya dengan menggunakan Ulead Media Studio. Dari beberapa aplikasi yang tersedia pada Ulead Media Studio, pilih saja Video Capture. Pada aplikasi tersebut, bukalah berkas video Anda, maka video Anda pun akan tampil pada jendela yang ada. Geserlah slider yang ada sampai pada posisi yang Anda inginkan. Selanjutnya pilih Capture –> Single Frame. Sampai disini Anda punya 2 pilihan: menyimpan gambar diam Anda pada clipboard atau menyimpannya sebagai sebuah file. Anda mungkin akan cenderung pada pilihan yang kedua, karena itu pilih saja opsi ‘To File’. Lalu tetapkanlah dimana Anda akan meletakkan file tersebut. Selesai sudah!
Untuk mengaktifkan fitur Deinterlace pada Ulead Media Studio (Video Capture), pilih saja File –> Preferences. Pada jendela yang terbuka, centang saja opsi ‘image capture deinterlace’.
Sampai disini, Anda benar-benar punya banyak cara untuk mengambil gambar diam dari sebuah video. Tinggal terserah Anda mau pilih cara yang mana. Selamat mencoba, dan semoga sukses.

cara maen drum


OlehRudiath

Hi KlinikDrummerz pemula! Di artikel ini akan dijelaskan cara mudah untuk memulai permainan drum. Yup, playing drums is easy, but it's hard to mastered it! Nah, jadi siapa bilang kalau main drum itu mudah? :)
Pertama, untuk memulai belajar main drum anda tidak perlu sebuah drum. Yang anda perlukan hanya duduk didepan komputer ini. Lho? Gimana cara? That's easy!!! Buatlah delapan ketukan dengan tangan kanan anda, tapi bunyi hitungan adalah " 1 and 2 and 3 and 4 and" (bahasa inggris). Pada setiap angka dan "and" yang anda sebutkan buatlah pukulan bersamaan dengan hitungan. Lakukan!
"one and two and three and four and"

Sudah? Nah, itu adalah ketukan 1/8. Ingat, 1/8.
Nah, sekarang buat ketukan dengan tangan kiri pada hitungan "two" dan "four". Tangan kanan tetap membuat ketukan seperti yang pertama. 1 2 3 4... Mulai!
"one and two and three and four and".
Sudah? mudahkan? Tapi itu belum semua... step terakhir adalah membuat ketukan dengan kaki kanan yang jatuhnya pada hitungan "one" dan "three". Tapi lagi2 tangan kanan dan kiri tetap melakukan hal yang sudah anda lakukan tadi, kaki kanan tinggal memperkaya ketukan2 itu. 1 2 3 4... mulai!
"one and two and three and four and...."
Wow! Selamat, anda sekarang sudah bisa dibilang seorang 'drummer'. Tapi ingat, itu hanya permulaan. Untuk menguasai drum secara hampir menyeluruh anda setidaknya membutuhkan waktu sekitar 6 tahun, atau bahkan lebih. :)
Pada drumset nantinya, tangan kanan anda ditempatkan pada cymbal hihat (biasanya terletak pada sisi kiri anda) atau cymbal ride yang biasanya terletak di sisi kanan anda. Tangan kiri pada snare drum yang sudah pasti terletak diantara kaki anda dan kaki kanan ditaruh diatas pedal bass drum. Dan anda tinggal melakukan pukulan2 itu dan sambung pukulan itu sehingga membentuk beat yang panjang. Menyambung pukulan2 itu mudah, ketukannya akan menjadi...
""one and two and three and four and one and two and.... dst"
Simak aja ilustrasi ini agar lebih mengerti dan jika dijadikan notasi, hasilnya adalah ilustrasi ini